Sabtu, 05 Desember 2009

laporan darah

Tanggal praktikum : 16 Nopember 2009
Judul praktikum : Darah dan Golongan Darah
I. Tujuan
Darah
• Mempelajari metode untuk menghitung jumlah sel darah merah (SDM) dan sel darah putih (SDP)
• Mempelajari metode untuk mengukur kadar Hb darah dengan menggunakan metode sahli
• Mengetahui dan memahami metode sistem peredaran darah katak sehingga dapat dibedakan antara pembuluh darah arteri, vena dan kapiler berdasarkan kecepatan aliran darahnya
• Memahami bentuk dan struktur sel darah. Membandingkan bentuk dan struktur sel darah katak dan manusia
Golongan darah
• Menentukan golongan darah seseorang
II. Pendahuluan
Darah merupakan cairan yang mengalir dalam sistem pembuluh pada hewan dsan manusia, berfungsi untuk mengangkut zat makanan, zat asam (oksigen) dan zat asam arang (karbonsdioksidsa). (Soewnarto, 1990)
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah (http://id.wikipedia.org/wiki/Darah) (15/11/2009).
Secara fisiologi, kepentingan darah yang utama pada hewan adalah untuk mengangkut bahan makanan dan gas pernafasan, sdari bagian pwermukaan hwewan kwebwerbagai swell yang melaksanakan metabolisme dalam tubuhnya. Fungsi lain peredaran darah untuk mengangkut hormon dan bahan lain, serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh, fungsi darah yang berhubungan dengan sistem perlindungan, berperan pada reaksi ilmunitas. Secara keseluruhan darah juga harus mampu melaksanakan pencegahan agar tidak terjadi kehilangan sejumlah volume sdarah karena luka atau sebab lain sehingga harus ada mekanisme pembekuan darah. (DSarmasdi, 2005)
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. (http://www.slideshare.net/KarlaSolo/sistem-peredaran-darah-presentation) (15/11/2009).
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. (http: // id. shvoong. com / medicine_and_health / imuunologi / 1848155_darah) (15/11/2009).

Gambar Sel darah Merah Pria 63 Tahun yang setiap hari minum air Bio Disc. Sangat baik
Gambar Sel darah merah pria 28 tahun atlit olimpiade, tidak meminum air Bio Disc. Kurang baik.
Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental dan lengket. Darah mengalir di seluruh tubuh kita, dan berhubungan langsung dengan sel-sel di dalam tubuh kita. Darah terbentuk dari beberapa unsur, yaitu plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan keping darah. (http://www.e-smartschool.com/PNU/003/PNU0030011.asp) (1/11/2009)
Jantung merupakan sekumpulan ruang berdinding otot jantung, yang saling terhubung satu sama lain. Ruang dalam jantung meliputi; bilik yang berdinding tebal, serambi kiri dan kanan yang berdinding lebih tipis, sinus venosus dan trunxcus arteriosus. Diantara ruang-ruang terdapat katup yang mencegah darah untuk mengalir ke arah yang berlawanan. Kedua serambi dipisahkan oleh sekat serambi (aurixcular septum). Didalam truncxus tersdapat katup yang tipis, dan berbentuk spiral. Jantung diselubungi membran tipis yang disebut perixcarsdium. (Tuti, 2009)
Sistem peredaran darah amfibia dewasa agak bervariasi sebab beberapa spesies amfibi hidup di air selamanya dan beberapa lagi hidup secara terestial. Pada ikan terdapat empat lengkung aorta yang mengalir darah dari jantung ke insang. Lengkung aorta, ini juga terdapat pada larva amfibia. Pada saat terjadi pembentukan paru-paru, terbentuk cabang dari lengkung aorta belakang yang menuju ke paru-paru, fungsinya untuk mengalirkan darah ke paru-paru dari jantung yang disebut arteri pulmonalis. Selanjutnya dari paru-paru terdapat pembuluh menuju jantung yaitu, vena pulmonalis. Serambi (atrium) jantung terbagi atas dua ruang, ruang kiri dan kanan. Serambi kanan mendapat aliran sarah vena sesdangkan serambi kiri menerima aliran darah arteri (kaya akan oksigen), dari paru-paru dalam keadaan demikian susunan peredaran sarah amfibia menyerupai susunan peredaran darah ikan berparu-paru. Ventrikel belum terbagi menjadi dua ruang, namun memiliki katup spiral yang lebih baik dari pada yang terdapat pada ikan berparu-paru. (Darmasdi, 2005)
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. (http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/darah.htm) (15/11/2009)
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
• Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
• Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.
• Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
• Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif. (http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah) (15/11/2009)
Tabel pewarisan golongan darah kepada anak
Ibu/Ayah O A B AB
O O O, A O, B A, B
A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB
B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB
AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B. (http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah) (15/11/2009)
Tabel kecocokan RBC
Gol. darah resipien Donor harus
AB+ Golongan darah manapun
AB- O- A- B- AB-
A+ O- O+ A- A+
A- O- A-
B+ O- O+ B- B+
B- O- B-
O+ O- O+
O- O-
Korpuskuler Darah:
Eritrosit
• Eritrosit merupakan bagian utama dari darah.
• Jumlahnya pada pria dewasa sekitar 5 juta/cc dan pada wanita dewasa sekitar 4,5 juta/cc.
• Bentuknya bikonkaf, serta berwarna merah disebabkan oleh hemoglobin(Hb).
• Umur eritrosit 120 hari. Setelah itu akan dihancurkan di hati.
• Penyakit kekurangan eritrosit adalah anemia
Leukosit
• Leukosit berinti, bahkan pada basofil, netrofil, dan eosinofil intinya lebih dari 1 lobus sehingga disebut polimorfphonuclear (PMN), sedang monosit dan limfosit berinti satu lobus.
• Pada orang dewasa terdapat 5000- 10000/cc.
• Leukosit bersifat fagosit (pemakan) benda asing atau kuman yang masuk ke dalam tubuh.
• Penyakit kekurangan leukosit adalah leukopenia.sedangkan penyakit kelebihan leukosit adalah leukemia.
Trombosit
• Trombosit disebut juga sel darah pembeku, jumlahnya pada orang dewasa kira-kira 200.000-500.000/cc.
• Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembekuan (hemostasis), diantaranya adalah faktor VIII (antiheamophillic factor).
• Penyakit kekurangan trombosit adalah hemofilia.
Plasma Darah
• Plasma darah terdiri dari cairan dan protein darah: albumin, globulin, dan fibrinogen.
• Cairan darah yang tidak mengandung unsur fibrinogen disebut serum darah.
• Protein globulin merupakan penyusun antibodi yang melawan benda asing (antigen). (http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/darah.htm) (15/11/2009)
III. Alat dan bahan
Percobaan 1 menghitung SDM
Alat Bahan
Mikroskop Darah segar
Hemasitometer Larutan hayem
Counter Alkoho 70%
Lancet Kapas
Kertas saring
Percobaan 2 menghitung SDP
Alat Bahan
Mikroskop Darah segar
Hemasitometer Larutan truk
Lancet Alcohol 70%
Counter Kapas
Percobaan 3 aliran darah
Alat Bahan
Cawan petri Kecebong
Beker gelas Eter
Mikroskop
Percobaan 4 struktur sel darah
Alat Bahan
Mikroskop Darah katak
Pipet NaCl 0,6 %
Kaca objek Darah manusia
NaCl 0,8%
Percobaan 5 mengukur kadar Hb
Alat Bahan
Hb-meter sahli Alcohol
Lancet Larutan HCl 0,1 N
Aquades
Na-sitrat
Percobaan 6 golongan darah
Alat Bahan
Lancet Darah segar
Kaca objek Alkohol
Tusuk gigi Anti A
Anti B
Kapas

IV. Cara kerja
Percobaan 1 dan 2
Ulasi ujung jari dengan alcohol 70%
Tusuk dengan lancet steril
Isap darah yang keluar dengan pipet pengencer (SDM skala 0,5 atau 0,1) (SDP skala 11)

Untuk SDM hisap L.hayem hingga skala 101
Untuk SDP hisap L.truk hingga skala 11
Pegang kedua ujung pipet dan kocok selama 2 menit
Buang 5 tetes pertama
Teteskan pada counting chamber
Diamkan 1-2 menit
Amati dan hitung dibawah mikroskop
Percobaan 3
Siapkan kecebong
Bius dengan eter
Ambil satu dan masukan kedalam cawan petri
Amati dibawah mikroskop (bagian ekornya)
Percobaan 4
Setes darah katak dan manusia pada kaca objek yang berbeda
Tambahkan NaCl 0,6% untuk katak dan 0,8% untuk manusia
Amati dibawah mikroskop
Percobaan 5
Masukan L.HCl 0,1N skala 10
Pipet masukan ke Na sitrat, sedot dan keluarkan lagi
Olesi ujung jari dengan alcohol, tusuk
Sedot dengan pipet skala 20
Masulak pada tabung sahli yang berisi L. HCl 0,1 N
Simpan tabung pada statifnya
Bila warnanya belum sama dengan tabung standar tambahkan aquades
Cek kadar Hb
Catat hasilnya
Percobaan 6
Olesi ujung jari dengan alcohol 70%
Tusuk dengan lancet
Teteskan pada kedua ujung kaca objek
Tetesi dengan L.anti A satu dan satu lagi dengan anti B
Amati dan tentukan hasilnya
V. Hasil
• Haemoglobin (Hb)
Nama Kadar Hb
Didin 18,5 %
Amar 15 %
Desi 12 %
Cucu 10 %
Eka 10 %
• Sel Darah Putih (SDP)
Sel darah putih laki-laki
K1 : 41
K2 : 69
K3 : 89
K4 : 91 +
290
Jumlah SDP = n1 x p x 2
290 x 20 x 2
= 11.600
Sel darah putih perempuan
K1 : 42
K2 : 56
K3 : 82
K4 : 91 +
248
Jumlah SDP = n1 x p x 2
= 248 X 11 X 2
= 5.456
• Sel Darah Merah (SDM)
Sel darah merah permpuan
K1 : 125
K2 : 159
K3 : 137
K4 : 132
K5 : 137 +
690
Jumlah SDM = ne x p x 50
= 690 X 200 X 50
= 6.900.000
Sel darah merah laki-laki


• Struktur sel darah
Struktur darah Darah katak
Darah manusia

Bentuk Oval Bikonkap
Inti sel Ada (didalam) Tidak ada inti
Pigmentasi Kuning pucat Merah pekat


• Aliran Darah





Sistem peredaran darah pada katak terdiri dari, jantung beruang tiga, arteri, vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Aliran darah pada kecebong sangat cepat keluar di jantung pembuluh besar. Dan cepat menuju jantung, pembuluh lebih kecil.
• Golongan darah
Nama Golongan darah Keterangan
Elva Nopia Aldini O Anti A dan anti B tidak menggumpal
Erma robiah O Anti A dan anti B tidak menggumpal
Annisa A Anti A menggumpal dan anti B tidak menggumpal
Eva Faujiah
Agus Makmur
VI. Pembahasan
Larutan hayem dibuat dari campuran senyawa natrium sulfat (berair kristal)5g, natrium klorida 1g, merkuri klorida 0,5g dan air ditambahkan hingga volumenya menjadi 200 ml. Larutan harus disaring sebelum dipakai.
Hemoglobin adalah sebuah proteida yang berfungsi mengangkut oksigen dan yang bertanggung jawab adalah pigmen dengan struktur kimia sebagai kromoproteida. (Murray, 1995)
Penetapan kadar hemoglobin darah diukur dengan cara Sahli, pada metode ini hemoglobin direaksikan dengan asam klorida menjadi asam hematin yang berwarna coklat tua, warna tersebut dibandingkan secara visual dengan warna standar pada alat hemometer. Afinitas Hb untuk O2 dipengaruhi oleh pH, temperature, dan konsentrasi. Hb diperlukan dalam pengngkutan O2 dan CO2 sehingga jika jumlah Hb berkurang maka jumlah O2 dan CO2 yang diangkut juga akan berkurang. Dan darah yang kekurangan O2 akan berwarna kebiru-biruan.
Kedalam tabung hemometer dimasukkan kira-kira 5 tetes asam klorida 0,1 N. Sampel darah dihisap dengan pipet sampai garis tanda 0,02 ml. Darah yang melekat pada ujung pipet ditahan jangan sampai terjadi gelembung udara. Darah yang masih terdapat dalam pipet dibersihkan dengan menghisap asam klorida ke dalam pipet sampai 2 atau 3 kali. Isi tabung diaduk supaya darah dan asam bereaksi, sehingga campuran berwarna coklat tua. Setelah itu, tambahkan air setetes demi setetes, tiap kali aduk dengan batang pengaduk yang tersedia, warna yang terjadi harus sama dengan warna standar. Kadar hemoglobin dibaca dalam gram/100ml.
Nilai Normal Hemoglobin
 Anak-anak 11 – 13 gr/dl
 Lelaki dewasa 14 – 18 gr/dl
 Wanita dewasa 12 – 16 gr/dl
(http://www.juraganmedis.com/hemoglobin-mengenal-lebih-dekat-yuk.html).
Bayi baru lahir : 16,5 ± 3 g/dl
Kdr Hb < : Anemia
Kdr Hb > : Polisitemia
Normal adalah :
1. Baru lahir : 17-22 gm/dl
2. Usia seminggu : 15-20 gm/dl
3. Usia sebulan : 11-15gm/dl
4. Kanak-kanak: 11-13 gm/dl
5. Lelaki dewasa: 14-18 gm/dl
6. Wanita dewasa: 12-16 gm/dl
7. Lelaki separuh usia: 12.4-14.9 gm/dl
8. Wanita separuh usia: 11.7-13.8 gm/dl
(http://www.blogdokter.net/2008/06/13/hemoglobin:21/11/2009)

Leukosit dapat dihitung jumlahnya dengan cara diencerkan dalam pipet leukosit dengan menggunakan larutan pengencer Turk yang mempunyai komposisi larutan : larutan gentian violet 1% dalam 1 mL air, asam asetat glacial 1 mL, aquadest ad 100 mL, saring sebelum dipakai, lalu dimasukkan ke dalam kamar hitung. Penambahan larutan gentian violet bertujuan untuk memberi warna pada inti dari granula leukosit dimana larutan ini memecah eritrosit dan trombosit, tetapi tidak memecah leukosit maupun eritrosit berinti. Pada pengamatan setelah dihitung diperoleh leukosit darah pada laki-laki 11.600/μL darah dan pada perempuan 5.456/ μL, sedangkan jumlah leukosit yang normal adalah 4000-12000 per μL darah. Berarti jumlah leukosit dalam darah normal.Jumlah leukosit darah dapat turun naik terhantung dari ada tidaknya infeksi kuman dalam tubuh. Bila jumlah leukosit lebih dari normal disebut leukositosis dan jika kurang dari normal disebut leukopensi. (Guyton, 1995)
Nilai Normal Jumlah Lekosit :
 ♂, dewasa : 4.0 – 11.0 x 109/l (di P.K) 4.7 – 10.3 x 109/l
 ♀, dewasa : 4.3 – 11.3 x 109/l
 Neonatus : 10 - 26 x 109/l
 Bayi, 1 thn : 6 - 18 x 109/l
 Anak,4-7 thn : 5 - 15 x 109/l
 Anak,8-12 thn : 4.5 – 13.5 x 109/l (http://Biologi-stain crb.web.id/blog/ampibi) (15/11/2009).

Sel darah merah eritrosit membawa hemoglobin di dalam sirkulasi. Ia merupakan cakram bikonkaf yang dibentuk dalam sumsum tulang. Pada mamalia, ia kehilangan intinya sebelum memasuki sirkulasi. Pada manusia, ia bertahan hidup di dalam sirkulasi rata-rata 120 hari. Tiap eritrosit manusia berdiameter 7,5 µm dan tebal 2 µm, serta masing-masing mengandung 29 pikogram hemoglobin. Sehingga ada sekitar 3.000 eritrosit dan sekitar 900 gram hemoglobin dalam darah bersirkulasi pada pria dewasa. Eritrosit dapat dihitung jumlahnya dengan cara pengenceran menggunakan larutan Hayem yang mempunyai komposisi terdiri dari 5 gr Na-sulfat, 1 gr NaCl, 0,5 gr HgCl2 dan aquadest ad 100 ml. Kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung dan dihitung banyaknya eritrosit. Setelah dihitung ternyata jumlah eritrosit dalam darah perempuan yaitu 6.900.000/µl dan pada laki-laki 8.830.000/µl. Jumlah normal eritrosit pada pria yaitu 5juta /µl dan pada wanita 3 juta /µl. jadi, eritrosit yang didapat praktikum melebihi jumlah normal, mungkin karena pengenceran yang dilakukan tidak merata. Eritrosit dapat juga lisis oleh obat dan infeksi. Kerentanan eritrosit terhadap hemolisis oleh zat ini ditingkatkan oleh defisiensi enzim glukosa 6-fosfat dehidrogenasi, yang mengkatalisis tahap awal dalam oksidasi glukosa melalui lintasan heksosamonofosfat. Lintasan ini membentuk NADPH, yang diperlukan untuk memelihara kerapuhan eritrosit yang normal. (Syaifuddin, 1992)
Dalam perhitungan eritrosit yang perlu diperhatikan adalah :
1. Faktor pengenceran
Jika jumlah sel banyak maka pengenceran ditingkatkan dan jika jumlah sel sedikit maka pengenceran tidak berlebih, hal ini bertujuan agar perhitungan dapat dilakukan dengan tepat. Pada penderita anemia hemolitik atau autoimun, hendaknya menggunakan larutan pengencer Na sitrat 0,109 M tanpa formalin karena larutan formalin akan memfiksasi eritrosit yang teraglutinasi.
2. Melakukan koreksi terhadap hitung leuosit, karena eritrosit berinti tidak hancur oleh larutan Turk karenanya terhitung sebagai leukosit.
3. Analisis Kuantitatif Darah (Syaifuddin, 1992)
Jumlah sel darah normaL:
 Laki – laki dewasa : 4,3 jt – 5,9 jt
 Wanita dewasa : 3,9 – 4,8 jt
 Bayi : 5,0 – 7,0 jt
 Anak, 3 bulan : 3,2 – 4,8 jt
 1 tahun : 3,6 – 5,2 jt
 10 – 12 tahun : 4,0 – 5,4 jt
(http://www.kuliah darah lengkap.pdf.com) (15/11/2009).
Sistem peredaran darah katak berupa system peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda.
Perbedaan pembuluh darah arteri, vena dan kapiler:
a. Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung.
b. Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa darah ke jantung.
c. Pembuluh kapiler : merupakan pembuluh nadi dan balik yang bercabang-cabang. Ujung pembuluh nadi yang terkecil dihubungkan oleh pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler sangat halus dan tipis karena hanya terdiri dari satu lapis sel. Lebar pembuluh kapiler ini hanya selebar 1 sel darah merah sehingga sel darah merah beriringan dalam pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler inilah yang berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Pada Potongan melintang tampak dibatasi satu sel endotelium. Memiliki sitoplasma yang tipis, tercat merah muda, inti sel endotelium dapat terlihat menonjol ke arah lumen, dan terkadang didalam lumen terdapat eritrosit dan juga beberapa leukosit (Artur W. Ham,1792 )
Perbedaan darah manusia dan katak yaitu pada manusia inti tidak ada, sedangkan pada katak ada berwarna hijau muda. Dan dilihat dari bentuk dan warnanya pada manusia bentuknya bulat berwarna putih sedangkan pada katak bentuknya oval berwarna agak orange. Dilihat dari alat peredaran darahnya katak mempunyai Jantung katak terdiri : 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel, Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan.
 Atrium (serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dekter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus antara atrium kanan danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
 Ventrikel (bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung. Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Bila ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah vari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri. (http://9reeners.wordpress.com/2009/01/30/sistem-peredaran-darah-manusia-hewan) (15/11/2009).
Orang bergolongan Rh+ di dalam eritrositnya terkandung aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit berwarna. Sedang yang bergolongan Rh- dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit putih.Apabila bayi bergolongan Rh+ berada dalam kandungan ibu bergolongan RH- , dimanadareah ibu sudah terbentuk zat anti Rh+ , maka tubuh bayi akankemasukan zat anti Rh+, dan anak itu akan menderita penyakit kuning sejak lahir yang disebut erythroblastosis foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat dewasa).
Tabel pewarisan golongan darah kepada anak
Ibu/Ayah O A B AB
O O O, A O, B A, B
A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB
B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB
AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB
(http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah) (15/11/2009)
Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)
Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya. http://www.infopenyakit.com/2008/01/penyakit-darah-tinggi-hipertensi.html
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu lampu merah yang paling jelas dalam mengindikasikan adanya masalah dalam jantung dan pembuluh darah seseorang. Ketika seseorang didiagnosa menderita tekanan darah tinggi maka dia memiliki kemungkinan tujuh kali lipat menderita stroke, empat kali lipat mendapatkan serangan jantung dan lima kali lipat kemungkinan meninggal karena kegagalan jantung.
Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu beraktifitas atau berolahraga.
Bila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan secara teratur (rutin), maka hal ini dapat membawa si penderita kedalam kasus-kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian. Tekanan darah tinggi yang terus menerus menyebabkan jantung seseorang bekerja extra keras, akhirnya kondisi ini berakibat terjadinya kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal, otak dan mata. Penyakit hypertensi ini merupakan penyebab umum terjadinya stroke dan serangan jantung (Heart attack).

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi dikenal dengan 2 type klasifikasi, diantaranya Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary :
• Hipertensi PrimaryHipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula sesorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang yang kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.
• Hipertensi SecondaryHipertensi secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan pada Ibu hamil, tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya di atas normal atau gemuk (gendut).
Pregnancy-induced hypertension (PIH), ini adalah sebutan dalam istilah kesehatan (medis) bagi wanita hamil yang menderita hipertensi. Kondisi Hipertensi pada ibu hamil bisa sedang ataupun tergolang parah/berbahaya, Seorang ibu hamil dengan tekanan darah tinggi bisa mengalami Preeclampsia dimasa kehamilannya itu.
Preeclampsia adalah kondisi seorang wanita hamil yang mengalami hipertensi, sehingga merasakan keluhan seperti pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut, muka yang membengkak, kurang nafsu makan, mual bahkan muntah. Apabila terjadi kekejangan sebagai dampak hipertensi maka disebut Eclamsia.
Penyebab hipertensi
Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan darah tinggi. Stop menjadi alcoholic!

Penanganan dan Pengobatan Hipertensi
Diet Penyakit Darah Tinggi (Hipertensi)
• Kandungan garam (Sodium/Natrium)
Seseorang yang mengidap penyakit darah tinggi sebaiknya mengontrol diri dalam mengkonsumsi asin-asinan garam, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk pengontrolan diet sodium/natrium ini ;
- Jangan meletakkan garam diatas meja makan
- Pilih jumlah kandungan sodium rendah saat membeli makan
- Batasi konsumsi daging dan keju
- Hindari cemilan yang asin-asin
- Kurangi pemakaian saos yang umumnya memiliki kandungan sodium
• Kandungan Potasium/Kalium
Suplements potasium 2-4 gram perhari dapat membantu penurunan tekanan darah, Potasium umumnya bayak didapati pada beberapa buah-buahan dan sayuran. Buah dan sayuran yang mengandung potasium dan baik untuk di konsumsi penderita tekanan darah tinggi antara lain semangka, alpukat, melon, buah pare, labu siam, bligo, labu parang/labu, mentimun, lidah buaya, seledri, bawang dan bawang putih. Selain itu, makanan yang mengandung unsur omega-3 sagat dikenal efektif dalam membantu penurunan tekanan darah (hipertensi).
Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;
- Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi potasium harus dilakukan.
- Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.
- Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme (ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar pembuluh darah.
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.nonioriginal.net/wpcontent/uploads/2009/08/atrial_fib_stroke.jpg&imgrefurl=http://www.nonioriginal.net/about/darahtinggi/&usg=__zgtW2jrCD4_Z5ttxdU5Yj_luVMo=&h=510&w=400&sz=60&hl=id&start=2&um=1&tbnid=KXl_Px1y47ypiM:&tbnh=131&tbnw=103&prev=/images%3Fq%3Ddarah%2Btinggi%26hl%3Did%26sa%3DX%26um%3D1
VII. Daftar Pustaka
 Asdisowemarno,Soenartono. 1990. Kamus Biologi. Jakarta : CV. Sarana Usaha.
 Goenarso, Darmadi. 2005. Fisiologi Hewan. Jakarta : Universitas Terbuka.
 Guyton, Arthur C. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 7. Penerbit Buku Kedokteran
 Kurniati,Tuti,sdkk.2009.Zoologi Vertebrata.Bandung:
 http://id.wikipedia.org/wiki/Darah
 http://www.slideshare.net/KarlaSolo/sistem-peredaran-darah-presentation
 http: // id. shvoong. com / medicine_and_health / imuunologi / 1848155_darah
 http://www.e-smartschool.com/PNU/003/PNU0030011.asp
 http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/darah.htm
 http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah
 http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah
 http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/darah.htm
 http://www.juraganmedis.com/hemoglobin-mengenal-lebih-dekat-yuk.html
 http://www.blogdokter.net/2008/06/13/hemoglobin:21/11/2009
 http://Biologi-stain crb.web.id/blog/ampibi
 http://www.kuliah darah lengkap.pdf.com
 http://9reeners.wordpress.com/2009/01/30/sistem-peredaran-darah-manusia-hewan
 http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah
 http://www.infopenyakit.com/2008/01/penyakit-darah-tinggi-hipertensi.html
 http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.nonioriginal.net/wpcontent/uploads/2009/08/atrial_fib_stroke.jpg&imgrefurl=http://www.nonioriginal.net/about/darahtinggi/&usg=__zgtW2jrCD4_Z5ttxdU5Yj_luVMo=&h=510&w=400&sz=60&hl=id&start=2&um=1&tbnid=KXl_Px1y47ypiM:&tbnh=131&tbnw=103&prev=/images%3Fq%3Ddarah%2Btinggi%26hl%3Did%26sa%3DX%26um%3D1










Minggu, 22 November 2009

namru

NAMA : Elva Nopia Aldini
NIM : 207 202 089
JURUSAN : Pend. Biologi/A/V
MATA KULIAH : Mikrobiologi
NAMRU 2
Kontroversi keberadaan Naval Medical Research Unit 2 (Namru-2) di Indonesia rampung sudah. Tercatat sejak 16 Oktober 2009, Namru-2 sudah tidak beroperasi lagi."Surat resmi penghentian kerjasama dengan Namru resmi dilayangkan dubes AS di Indonesia tanggal 16 Oktober kemarin.
Siti Fadilah mengatakan dirinya keberadaan Namru-2 mengganggu kedaulatan Indonesia. Sebab, pusat penelitian itu meneliti virus yang dilakukan Angkatan Laut AS.
Keberadaan Namru-2 sempat menjadi kontroversi. Namru-2 pertama kali berada di Indonesia pada tahun 1970 untuk meneliti virus-virus penyakit menular bagi kepentingan Angkatan Laut AS dan Departemen Pertahanan AS. Kontrak Namru-2, unit riset virus milik Angkatan Laut AS, dengan RI sudah habis sejak Januari 2000. Namun pada praktiknya masih berlangsung kegiatan penelitian hingga 2005. Kemudian Menkes Siti Fadilah Supari langsung menghentikannya. Dia melarang seluruh rumah sakit mengirimkan sampel ke Namru-2 untuk diteliti. Banyak pihak mencurigai keberadaan Namru menjadi sarana kegiatan intelijen AS dengan berkedok riset.
Namru2 berlokasi di dalam lingkungan DepKes. Jadi, bukan berlokasi terpencil jauh dari kesunyian, penuh kerahasiaan, eksklusif dan sebagainya. Pada prinsipnya, Namru2 di bawah kedutaan Amerika, sehingga mengikuti aturan di Kedutaan (tidak boleh memotret apalagi mengambil film di dalam/sekitar gedung).
Mayoritas staf di namru 2 adalah orang Indonesia, WNI, yang nasionalitasnya tidak perlu diragukan lagi. Tak jarang pula dijumpai siswa dari dalam negeri yang sedang melakukan penelitian di Namru2. Keuntungan terbesar bagi para siswa tersebut melakukan penelitian di Namru2 berkesempatan untuk melakukan penelitian biologi molekular yang berkualitas tanpa kuatir masalah biaya. Bahkan ada pendampingan dari staf terlatih bagi mereka. pada prinsipnya, penelitian yang dilakukan di Namru2 harus sudah disetujui komite etik di institusi asalnya, komite etik Namru dan bahkan litbangkes.
Siti Fadillah Supari yang dikenal kritis terhadap keberadaan Namru-2 menyebut Endang sebagai salah satu pihak yang memiliki hubungan erat dengan Namru-2. Endang juga yang membawa virus flu burung strain Indonesia H5N1 tanpa seizin Siti Fadillah ke Amerika Serikat untuk selanjutnya dikomersialisasi oleh sejumlah perusahaan farmasi raksasa. Hal inilah yang pernah menjadi pangkal sengketa antara Siti Fadillah tidak hanya dengan pemerintah Amerika Serikat juga dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun lalu.
Dalam buku "Komisi I: Senjata, Satelit, Diplomasi" yang terbit bulan lalu disebutkan bahwa sebelum singgah di Indonesia, Namru-2 atau Navy Medical Research Unit Two sudah menjejakkan kaki di tiga negara lain.
Awalnya Namru-2 didirikan Angkatan Laut AS bekerjasama dengan Rockefeller Institute di Guam, salah satu pangkalan militer Amerika Serikat di Pasifik selama Perang Dunia Kedua. Tahun 1955, Komando Namru-2 dipindahkan ke Taipei, Taiwan, yang ketika itu masih berada di bawah perlindungan politik Amerika Serikat.
Menyusul kejatuhan Soekarno, di tahun 1968, pihak Amerika Serikat mulai membicarakan rencana mendirikan semacam laboratorium cabang setingkat detasemen untuk Namru-2 di Jakarta. Detasemen ini dimaksudkan untuk mempermudah penelitian mengenai penyebaran virus penyakit di kawasan Asia Tenggara. Dua tahun kemudian laboratorium cabang itu pun resmi berdiri di Jakarta sementara di tahun 1979, pemerintah AS memindahkan laboratorium pusat Namru-2 ke Manila, Filipina.
Selanjutnya, di tahun 1990, setelah serangkaian pembicaraan negosiasi antara Angkatan Laut AS dan Departemen Luar Negeri AS di satu pihak dengan Departemen Kesehatan Indonesia di pihak lain, laboratorium Komando Namru-2 resmi dipindahkan ke Jakarta untuk mendukung kepentingan riset kesehatan AS dan menjadi salah satu mesin diplomatik AS di kawasan Asia Pasifik. Namru-2 secara terus menerus memberikan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penyebaran virus dan wabah penyakit.
Laboratorium ini juga meneliti penyebaran wabah penyakit pasca gempa hebat dan tsunami di utara Pulau Sumatera, Desember 2004, dan pasca gempa bumi di Jogjakarta, Mei 2005. Saat ini Namru-2 telah mengembangkan aktivitas penelitian dan laboratorium di beberapa negara lain di Asia Tenggara, seperti Laos, Singapura, Thailand, dan Kamboja.
Polemik mengenai keberadaan Namru-2 di Indonesia mulai marak akhir 2007. Laboratorium ini diduga mengambil keuntungan untuk AS, dan sebaliknya merugikan Indonesia, dalam bidang kesehatan maupun intelijen, militer dan pertahanan.
Ternyata NAMRU sudah 40 tahun bercokol di wilayah NKRI. Berita tentang NAMRU baru memiliki magnitude besar ketika Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mencak-mencak, baru-baru ini. Pasalnya, dia sempat diharuskan menunggu sekitar 10 menit sebelum diizinkan masuk; ketika mengunjungi laboratorium milik lembaga itu secara mendadak. “Laboratorium NAMRU berada di komplek Balitbang Departemen Kesehatan di Jalan Percetakan Negara, Rawasari, Jakarta Pusat.
NAMRU 2 adalah singkatan dari The US Naval Medical Reseach Unit Two. Dari namanya saja sudah tercium aroma militer Lembaga riset ini beroperasi di Indonesia sejak tahun 1968. Awalnya, Indonesia yang meminta mereka datang untuk meneliti wabah sampar di Jawa Tengah. Ternyata manjur. Berkat rekomendasi NAMRU, wabah sampar yang merajalela berhasil dijinakkan.
Dua tahun kemudian, terjadi wabah malaria di Papua. NAMRU kembali diminta bantuannya. Bahkan kali ini kehadiran mereka diikat dalam sebuah MOU, ditanda tangani oleh Menteri Kesehatan GA Siwabessy dan Duta Besar AS, Francis Galbraith.
MOU itulah yang menjadi landasan hukum laboratorium di bawah kendali Angkatan Laut AS itu terus bercokol di Indonesia. Dalam MOU itu dijelaskan, tujuan kerjasama adalah untuk pencegahan, pengawasan dan diagnosis berbagai penyakit menular di Indenesia. Memang ada klausul dalam MOU itu, setiap 10 tahun kerjasama tersebut dapat ditinjau kembali.
Antara tahun 1980 dan 1985 pemerintah berusaha merevisi perjanjian dengan NAMRU. Namun selagi para pejabat kita memutar otak untuk membuat regulasi yang membatasi ruang gerak lembaga ini di Indonesia, NAMRU malah mendirikan laboratorium di Jayapura. Alasannya, untuk meneliti malaria di sana; padahal pada masa itu malaria bukan lagi masalah siginifikan di Irian Jaya.
Kemudian pada tahun 1991, AS menaikkan status NAMRU yang tadinya setingkat detasemen menjadi tingkat komando. Pada saat bersamaan status NAMRU di Filipina diturunkan, dan bahkan akhirnya ditutup pada 1994. NAMRU di Jakarta kemudian diberikan kedok sebagai lembaga riset kemanusiaan, dengan meminjam tangan WHO yang menetapkan NAMRU sebagai pusat kolaborasi untuk berbagai penyakit di Asia Tenggara.
Pada tahun 1998, Menteri Pertahanan/Panglima TNI, Wiranto mendesak pemerintah, agar kerjasama dengan NAMRU dihentikan. Wiranto menjelaskan di dalam rapat kabinet, kehadiran 23 peneliti lembaga AS itu—yang nota bene mendapat fasilitas kekebalan diplomatik, sangat tidak menguntungkan bagi kepentingan pertahanan dan keamanan Inonesia.
Kemudian pada 1999, Menteri Luar Negeri Ali Alatas menyurati Presiden BJ Habibie. Dijelaskannya, keberadaan NAMRU sangat berkaitan erat dengan Protokol Verifikasi Konvensi Senjata Biologi. Protokol itu akan membebani Indonesia, khususnya dalam hal deklarasi dan investigasi karena area investigasi yang ditetapkan harus seluas 500 kilometer persegi; sedangkan NAMRU ada di tengah kota Jakarta.
Barulah setelah Menkes menggebrak, keberadaan NAMRU terungkap ke masyarakat luas. Selain melakukan kunjungan mendadak ke laboratorium itu, Menkes juga mengeluarkan kebijakan melarang semua rumah sakit di Indonesia mengirimkan sampel ke NAMRU.
Gebrakan yang dilakukan Menkes ternyata segera menular. Forum Pembela Tanah Air menggelar unjuk rasa di DPR, kantor Menkes dan Departemen Luar Negeri. Mereka mendesak agar NAMRU lebih transparan agar tidak muncul dugaan-dugaan yang tidak benar. Inilah pertama kalinya selama 40 tahun masyarakat Indonesia bereaksi terhadap kehadiran NAMRU..
“Menkes mengakui, dalam pencegahan wabah flu burung pada tahun 2005 NAMRU yang mempekerjakan 60 peneliti dan staf, cukup berperan. Namun dari seluruh pernyataannya, tersirat betapa gemasnya Menkes karena kekuasaannya sebagai menteri ternyata tidak mempan untuk mengontrol lembaga riset itu. NAMRU memang tak tersentuh.

Daftar Pustaka
http://www.detiknews.com/read/2009/10/22/010526/1226054/10/sejarah-namru-2-berakhir-16-oktober-2009
www.ayomerdeka.wordpress.com
http://afie.staff.uns.ac.id/2009/08/09/berkunjung-ke-namru2-jakarta-pusat/
http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2009/10/22/82894/Misteri-Ibu-Endang-dan-Namru-2

Sabtu, 14 November 2009

uji biuret

Uji Biuret
No. Zat Uji Hasil Uji Biuret Polipetida (+/-)
1 Albumin 2 % Berwarna Ungu +
2 Gelatin 2% Berwarna Violet +
3 Kasein 0.5% Berwarna Ungu +
4 Glisin 2% Berwarna Biru -
Polipeptida mempuyai perbedaan dengan protein. Polipeptida mempunyai residu asam amino ≤ 100 dan dan bobot mulekul ≤ 6.000. Sedangkan, pada protein residu asam amnionya ≥ 100 dan bobot mulekulnya ≥ 6.000. Pada praktikum ini, zat uji Glisin menunjukkan hasil negatif dengan indikasi terbentuknya warna biru adalah karena tidak adanya ikatan peptida. Glisin adalah salah satu asam amino esenial dengan rumus bangun NH2—CH2CO2H. Sedangkan pada Albumin, Gelatin dan Kasein rumus bangunya lebih kompleks dan mengikat dua atau lebih asam amino esensial , sehingga terbentuk ikatan peptida.
Berikut gambaran proses pembantukan ikatan peptida :








Jadi, ikatan peptida hanya terbentuk apabila ada dua atau lebih asam amino esensial yang bereaksi.

Uji Biuret. Sebanyak 3 mL larutan protein ditambah 1 mL NaOH 10% dan dikocok. Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0.1%. Diamati timbulnya warna.
Pada pengendapan protein oleh logam, oleh garam, oleh alkohol, uji koagulasi dan denaturasi protein. Kedalam 3 ml albumin ditambahkan 5 tetes larutan HgCl2 2%, percobaan diulangi dengan larutan Pb-asetat 5%, dan AgNO3 5%. Sepuluh ml larutan protein dijenuhkan dengan amonium sulfat yang ditambahkan sedikit demi sedikit, kemudian diaduk hingga mencapai titik jenuh dan disaring. Lalu diuji kelarutannnya dengan ditambahkan air, untuk endapan diuji dengan pereaksi Millon dan filtrat dengan pereaksi biuret. Ditambahkan 2 tetes asam asetat 1 M ke dalam tabung yang berisi 5 ml larutan protein, kemudian tabung tersebut diletakkan dalam air mendidih selama 5 menit. Lalu diambil endapan dengan batang pengaduk, untuk endapan diuji kelarutannya dengan air , sementara endapan dengan pereaksi Millon. Disiapkan 3 tabung reaksi, tabung pertama diisi campuran sebagai berikut ; 5 ml larutan albumin, 1 ml HCl 0,1 M dan 6 ml etanol 95%. Ke dalam tabung kedua dimasukkan5 ml larutan albumin, 1 ml NaOH 0,1 M dan 6 ml etanol 95%. Ke dalam tabung ketiga 5 ml larutan albumin, 1 ml buffer asetat ph 4,7 dan 6 ml etanol 95%.
Pada percobaan denaturasi protein siapkan 3 tabung reaksi, tabung reaksi pertama diisi 9 ml larutan albumin dan 1ml HCl 0,1 M, tabung reaksi kedua 9 ml larutan albumin dan 1 ml NaOH 0,1 M dan kedalam tabung reaksi ketiga ditambahkan hanya 1 ml buffer asetat pH 4,7.
Pada uji biuret, semua protein yang diujikan memberikan hasil positif. Biuret bereaksi dengan membentuk senyawa kompleks Cu dengan gugus -CO dan -NH pada asam amino dalam protein. Fenol tidak bereaksi dengan biuret karena tidak mempunyai gugus -CO dan -NH pada molekulnya.
Protein yang tercampur oleh senyawa logam berat akan terdenaturasi. Hal ini terjadi pada albumin yang terkoagulasi setelah ditambahkan AgNO3 dan Pb-asetat. Senyawa-senyawa logam tersebut akan memutuskan jembatan garam dan berikatan dengan protein membentuk endapan logam proteinat. Protein juga mengendap bila terdapat garam-garam anorganik dengan konsentrasi yang tinggi dalam larutan protein. Berbeda dengan logam berat, garam-garam anorganik mengendapkan protein karena kemampuan ion garam terhidrasi sehingga berkompetisi dengan protein untuk mengikat air. Pada percobaan, endapan yang direaksikan dengan pereaksi millon memberikan warna merah muda, dan filtrat yang direaksikan dengan biuret berwarna biru muda. Hal ini berarti ada sebagian protein yang mengendap setelah ditambahkan garam.
http://www.rismaka.net/2009/06/uji-kualitatif-protein-dan-asam-amino.html
Pada Uji Biuret, Ion Cu2+ (yang dihasilkan dari CU2SO4) dari pereaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.
Protein mengandung asam amino berinti benzen, jika ditambahkan asam nitrat (HNO3) pekat akan mengendap dengan endapan berwarna putih yang dapat berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa akan terionisasi dan warnanya akan berubah menjadi lebih tua atau jingga. Rekasi ini didasarkan pada uji nitrasi inti benzena yang terdapat pada molekul protein menjadi senyawa intro yang berwarna kuning.
Mudah-mudahan membantu meski udah lama banget nih praktikum kek gini:P
Tambahan aja nih,
Dalam Uji Biuret biasanya dipakai bahan-bahan kayak Albumin, Glisin, Kasein dan Gelatin. Nah, kalo ditetesin Cu2+ yang gak berubah jadi UNGU adalah GLISIN (dia akan berwarna BIRU)
Polipeptida mempuyai perbedaan dengan protein. Polipeptida mempunyai residu asa dan mengikat dua atau lebih asam amino esensial , sehingga terbentuk ikatan peptida. m amino ≤ 100 dan dan bobot mulekul ≤ 6.000. Sedangkan, pada protein residu asam amnionya ≥ 100 dan bobot mulekulnya ≥ 6.000. Glisin adalah salah satu asam amino esenial dengan rumus bangun NH2—CH2CO2H. Sedangkan pada Albumin, Gelatin dan Kasein rumus bangunya lebih kompleks
Uji Xanthoproteat
Kalo yang dipake bahan-bahan kek fenilanalin, tirosin, albumin, riptofan Ada sebagian peptida dan protein yang mempunyai gugus asam amino berinti benzena. Seperti fenilanalina, tirosin, albumin, riptofan dan lain sebagainya. Hasil positif pada zat uji albumin dan triptofan mengindikasikan keduanya terdapat inti benzena, yaitu dengan indikasi terbentuknya lapisan jingga atau kuning jingga. Kalo pada kasein dan gelatin menghasilkan lapisan merah dan bening mengindikasikan negatif.
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=63769340
Biuret Test Untuk Protein
Kehadiran ikatan-ikatan peptida dideteksi dengan melakukan uji kimia bernama biuret test. . Dalam tes ini adalah pertama sampel dipanaskan dan kemudian Natrium Hidroksida dicampur ke dalamnya.
Tetes dari 1 persen tembaga (II) sulfat ditambahkan perlahan-lahan. Tembaga II dikurangi menjadi tembaga Aku di dalam tes positif.
Hal ini membantu untuk membentuk sebuah kompleks dengan nitrogen dan karbon dari ikatan-ikatan peptida dalam larutan basa. Suatu perubahan warna sampel pengujian akan memberikan suatu hasil positif atau negatif. Ketika sampel berubah menjadi ungu itu berarti bahwa sampel mengandung protein. Ikatan-ikatan peptida terjadi dengan frekuensi yang kurang lebih sama untuk sebagian besar protein per gram bahan. Jadi untuk menentukan konsentrasi reaksi biuret protein dapat digunakan. Jika konsentrasi adalah lebih, sampel akan berubah menjadi ungu yang lebih mendalam.
Banyak protein mengandung sulfur. Mereka kompleks dengan molekul yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Asam amino adalah hasil dari blok ini protein dan mereka terhubung oleh ikatan peptida. Ada banyak kesamaan antara asam amino dan molekul biuret dan keduanya bereaksi dengan cara yang sama. Reagen Biuret biru muda solusi, yang berubah menjadi ungu jika dicampur dengan larutan yang mengandung protein. Sebuah kompleks warna ungu terbentuk ketika ion tembaga dari Reagent Biuret bereaksi dengan ikatan peptida pada rantai polipeptida.
Karena protein dibuat dari asam amino, kehadiran ikatan-ikatan peptida selama uji Biuret protein akan selalu memberikan hasil positif untuk semua jenis makanan berbasis protein.
http://www.scumdoctor.com/Indonesian/nutrition/protein/Biuret-Test-For-Proteins.html

Kamis, 05 November 2009

belajar yang baik

belajarlah dengan sungguh-sungguh, kita jadikan diri kita bermanfaat untuk semua orang.

SEL

Sel (biologi)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.

Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

Sel selaput penyusun umbi bawang bombay (Allium cepa). Tampak dinding sel dan inti sel (berupa noktah di dalam setiap 'ruang'). Perbesaran 400 kali.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Sejarah penemuan sel

Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan.

Gambaran sel gabus berdasarkan penelitian Robert Hooke

[sunting] Struktur sel

Secara umum setiap sel memiliki

Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.

Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.

Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah

[sunting] Perbedaan sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri

Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:

Sel tumbuhan Sel hewan Sel bakteri
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan. Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan. Sel bakteri sangat kecil.
Mempunyai bentuk yang tetap. Tidak mempunyai bentuk yang tetap. Mempunyai bentuk yang tetap.
Mempunyai dinding sel [cell wall] dari selulosa. Tidak mempunyai dinding sel [cell wall]. Mempunyai dinding sel [cell wall] dari lipoprotein.
Mempunyai plastida. Tidak mempunyai plastida. Tidak mempunyai plastida.
Mempunyai vakuola [vacuole] atau rongga sel yang besar. Tidak mempunyai vakuola [vacuole], walaupun terkadang sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel atau [vesicle]. Tidak mempunyai vakuola.
Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) pati. Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul) glikogen. -
Tidak Mempunyai sentrosom [centrosome]. Mempunyai sentrosom [centrosome]. Tidak Mempunyai sentrosom [centrosome].
Tidak memiliki lisosom [lysosome]. Memiliki lisosom [lysosome].
Nukleus lebih kecil daripada vakuola. Nukleus lebih besar daripada vesikel. Tidak memiliki nukleus dalam arti sebenarnya.

[sunting] Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan sel hewan dan tanaman

Secara umum, perbedaan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

Hewan Tumbuhan
Terdapat sentriol Tidak ada sentriol
Tidak ada pembentukan dinding sel Terdapat sitokinesis dan pembentukan dinding sel
Ada kutub animal dan vegetal Tidak ada perbedaan kutub embriogenik, yang ada semacam epigeal dan hipogeal
Jaringan sel hewan bergerak menjadi bentuk yang berbeda Jaringan sel tumbuhan tumbuh menjadi bentuk yang berbeda
Terdapat proses gastrulasi Terdapat proses histodifferensiasi
Tidak terdapat jaringan embrionik seumur hidup Meristem sebagai jaringan embrionik seumur hidup
Terdapat batasan pertumbuhan (ukuran tubuh) Tidak ada batasan pertumbuhan, kecuali kemampuan akar dalam hal menopang berat tubuh bagian atas
Apoptosis untuk perkembangan jaringan, melibatkan mitokondria dan caspase Tidak ada “Apoptosis”, yang ada lebih ke arah proteksi diri, tidak melibatkan mitokondria

[sunting] Pertumbuhan dan perkembangan sel

Pertumbuhan dan perkembangan umumnya terjadi pada organisme multiseluler yang hidup.

[sunting] Siklus sel

Siklus sel adalah proses duplikasi secara akurat untuk menghasilkan jumlah DNA kromosom yang cukup banyak dan mendukung segregasi untuk menghasilkan dua sel anakan yang identik secara genetik. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berulang (siklik)

Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan sel dengan meregulasi waktu pembelahan dan mengatur perkembangan sel dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing-masing sel yang menentukan diferensiasinya.

[sunting] Fase pada siklus sel

  1. Fase S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA
  2. Fase M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas)
  3. Fase G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.
    1. Fase G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan berada dalam keadaan diam atau sel tidak melakukan pertumbuhan maupun perkembangan. Kondisi ini sangat bergantung pada sinyal atau rangsangan baik dari luar atau dalam sel. Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan pertumbuhan (dorman) dan mati.
    2. Fase G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.
    3. Fase G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis.
Fase tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0 > G1 > kembali ke S. Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai Interfase.

[sunting] Regenerasi dan diferensiasi sel

Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak.

Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung fisiologis hewan. Misalnya, sebuah stem cell mampu berdiferensiasi menjadi sel kulit.

Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami pembelahan berulang kali dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan diferensiasi.

[sunting] Empat proses esensial pengkonstruksian embrio

Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom yang identik terdapat pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang berbeda, bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan. Misalnya, pada sel retina mata, tentu gen penyandi karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada ekspresi gen indera lainnya.

Pengekspresian gen itu sendiri mempengaruhi jumlah sel, jenis sel, interaksi sel, bahkan lokasi sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki 4 proses esensial pengkonstruksian embrio yang diatur oleh ekspresi gen, sebagai berikut:

Proliferasi sel
menghasilkan banyak sel dari satu sel
Spesialisasi sel
menciptakan sel dengan karakteristik berbeda pada posisi yang berbeda
Interaksi sel
mengkoordinasi perilaku sebuah sel dengan sel tetangganya
Pergerakan sel
menyusun sel untuk membentuk struktur jaringan dan organ

Pada embrio yang berkembang, keempat proses ini berlangsung bersamaan. Tidak ada badan pengatur khusus untuk proses ini. Setiap sel dari jutaan sel embrio harus membuat keputusannya masing-masing, menurut jumlah kopi instruksi genetik dan kondisi khusus masing-masing sel.

Sel tubuh, seperti otot, saraf, dsb. tetap mempertahankan karakteristik karena masih mengingat sinyal yang diberikan oleh nenek moyangnya saat awal perkembangan embrio.

[sunting] Sel-sel khusus

  • Sel Tidak Berinti, contohnya trombosit dan eritrosit (Sel darah merah). Di dalam sel darah merah, terdapat Haemoglobin sebagai pengganti nukleus (inti sel).
  • Sel Berinti Banyak, contohnya Paramecium sp dan sel otot
  • Sel hewan berklorofil, contohnya euglena sp. Euglena sp adalah hewan uniseluler berklorofil.
  • Sel pendukung, contohnya adalah sel xilem. Sel xilem akan mati dan meninggalkan dinding sel sebagai "tulang" dan saluran air. Kedua ini sangatlah membantu dalam proses transpirasi pada tumbuhan.

[sunting] Referensi

  • Alberts B, Johnson A, Lewis J, Raff M, Roberts K, Walter P. 2002. Molecular Biology of The Cell. New York and London: Garland Science NCBI Books

[sunting] Pranala luar

Commons-logo.svg
Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Wikibooks
Wikibooks memiliki informasi lebih banyak: